BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Bukti Audit
Bukti
audit adalah segala informasi yang mendukung angka-angka atau informasi lain
yang disajikan dalam laporan keuangan, yang dapat digunakan oleh auditor
sebagai dasar yang layak untuk menyatakan pendapatnya.
Bukti audit
adalah semua media informasi yang digunakan oleh auditoruntuk mendukung
argumentasi, pendapat atau simpulan dan rekomendasinya dalam meyakinkan tingkat
kesesuaian antara kondisi dengan kriterianya. Tidak semua informasi bermanfaat
bagi audit, karena itu informasi harus dipilih. Pedoman pemilihan informasi
yang akan digunakan sebagai bukti audit adalah bahwa informasi tersebut harus
andal sehingga mampu meyakinkan pihak lain.
Menurut
Mulyadi, Pembahasan bukti audit ini didasarkan pada Standar pekerjaan lapangan
ketiga yang berbunyi: " Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh
melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan dan konfirmasi sebagai
dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan auditan. "
Karena
ada empat kata penting dalam standar tersebut yang perlu dijelaskan yaitu (1)
Bukti (2) Cukup (3) Kompeten (4) Sebagai dasar yang layak.
- Cukup Atau Tidaknya Bukti Audit.
Hal ini berkaitan dengan kuantitas bukti yang harus
dikumpulkan oleh auditor. Factor yang mempengaruhi pertimbangan auditor dalam
menentukan cukup atau tidaknya bukti audit adalah:
- Materialitas Dan Resiko Akun yang saldonya besar dalam laporan keuangan diperlukan jumlah bukti audit yang lebih banyak bila dibandingkan dengan akun yang bersaldo tidak material. Untuk akun yang mempunyai kemungkinantinggi untuk disajikan salah dalam laporan keuangan, jumlah bukti audit yang dikumpulkan oleh auditor umumnya lebih banyak bila dibandingkan dengan akun yang memilliki kemungkinan kecil salah saji.
- Faktor Ekonomi Faktor ekonomi melihat dari segi waktu dan biaya. Jika dalam memeriksa jumlah bukti yang lebih sedikit dapat diperoleh keyakinan yang sama tingginya dengan pemeriksaan terhadap keseluruhan bukti, aditor memilih untuk memeriksa jumlah bukti yang lebih sedikit.
- Ukuran Dan Karakteristik Populasi. ukuran populasi ditentukan banyaknya item dalam populasi. Semakin besar populasi semakin banyak bukti yang diperlukan.Karakteristik populasi ditentukan oleh homogenitas anggota populasi. Jika homogen, jumlah bukti audit yang dipilih lebih kecil dibandingkan dengan populasi yang heterogen
- Kompetensi Bukti Audit.
Kompetensi bukti audit berhubungan dengan kualitas
atau keandalan data akuntansi dan informasi penguat.Keandalan catatan akuntansi
dipengaruhi secara langsung oleh efektivitas pengendalian intern. Pengendalian
intern yang kuat menyebabkan keandalan catatan akuntansi dan bukti bukti
lainnya yang dibuat dalam organisasi klien Kompetensi Informasi Penguat
Dipengaruhi oleh berbagai faktor, berikut ini :
- Relevansi. bukti audit harus berkaitan dengan tujuan audit. suatu bukti mungkin relevan dalam suatu tujuan audit, tetapi tidak relevan dalam tujuan audit yang lain.
- Sumber. Secara garis besarnya sumber-sumber informasi yang dapat mempengaruhi kompetensi bukti yang diperoleh adalah sebagai berikut: bukti audit berasal dari klien atau pun diluar organisasi klien.
- bukti yang diperoleh dari pihak independen lebih dapat diandalkan
- efektifitas internal control.semakin efektif internal control perusahaan, semakin tinggi tingkat keandalan bukti yang diperoleh secara langsung oleh auditor
- kualifikasi pemberi informasi
- Ketepatan waktu. berkaitan dengan tanggal berlakunya bukti yang diperoleh oleh auditor.untuk saldo akun2 neraca, bukti yang diperoleh dekat tanggal neraca memiliki tingkat keandalan yang lebih tinggi. Untuk akun2, bukti lebih meyakinkan bila diperoleh dari sampel yang dipilih sepanjang periode laporan
- Objektivitas, bukti objektif umumnya lebih andal dibandingkan dengan bukti yang bersifat subjektif.
- Pendekatan pengumpulan bukti
Pengumpulan
bukti dilakukan dari 2 arah secara simultan (top-down & bottom-up)
- Top-down audit evidence
Fokus kepada perolehan pemahaman bisnis & industri
klien, tujuan & sasaran manajemen, penggunaan sumber2 untuk mencapai tujuan,
keunggulan kompetitif organisasi klien, proses bisnis yang utama, earnings dan
cash flow yang dihasilkan.
Tujuan
memperoleh pengetahuan tentang perusahaan klien dan mengembangkan harapan
auditor terhadap laporan keuangan
- Bottom-up audit evidence
Fokus kepada pengujian2 secara langsung terhadap
transaksi2, saldo2 akun, dan system yang mencatat transaksi dan menghasilkan
saldo2 akun
Tujuan memperoleh & bukti2 yang mendukung
transaksi2 & saldo2 akun dalam laporan keuangan
- Keputusan Yang Harus Diambil Oleh Auditor Berkaitan Dengan Bukti Audit
1) Penentuan
prosedur audit yang akan digunakan
Untuk mengumpulkan bukti audit, auditor mengunakan prosedur audit. Contoh prosedur audit disajikan berikut ini.
Untuk mengumpulkan bukti audit, auditor mengunakan prosedur audit. Contoh prosedur audit disajikan berikut ini.
·
Hitung penerimaan kas yang belum disetor
pada tanggal neraca dan awasi uang kas tersebut sampai dengan saat penyetoran
ke bank.
·
Mintalah cut-off bank statement dari
bank kira-kira untuk jangka waktu dua minggu setelah tanggal neraca.
·
Lakukan pengamatan terhadap perhitungan
fisik sediaan yang diselenggarakan oleh klien.
2) Penentuan
Besarnya Sampel
Keputusan
mengenai banyak unsur yang harus diuji harus diambil oleh auditor untuk setiap
prosedur audit. Besarnya sampel akan berbeda-beda di antara yang satu dengan
audit yang lain dan dari prosedur yang satu ke prosedur audit yang lain.
3) Penentuan
Unsur Tertentu yang Dipilih Sebagai Anggota Sampel
Setelah
besarnya sampel ditentukan untuk prosedur audit tertentu, auditor masih harus
memutuskan unsur mana yang akan dipilih sebagai anggota sampel untuk diperiksa.
4) Penentuan
Waktu yang Cocok untuk Melaksanakan Prosedut Audit
Karena audit terhadap laporan keuangan meliputi
suatu jangka waktu tertentu, biasa nya 1 tahun, maka auditor dapat mulai
mengumpulkan bukti audit segera awal tahun. Umumnya, klien menghendaki diselesaikan
dalam jangka waktu satu minggu dengan tiga bulan setelah tanggal neraca.
- Prosedur audit yang biasa dilakukan oleh auditor meliputi:
1. Inspeksi
Inspeksi merupakan pemeriksaan secara
rinci terhadap dokumen dan catatan-catatan atau kondisi fisik sesuatu. Dengan
melakukan inspeksi terhadap kondisi fisik suatu aktiva tetap misalnya, auditor
akan dapat menaksir keaslian dokumen,atau mendeteksi adanya perubahan-perubahan
yang mungkin dilakukan.
2. Pengamatan
Pengamatan merupakan prosedur audit yang
digunakan oleh auditor untuk melihat pelaksanaan suatu kegiatan.
3. Konfirmasi
Konfirmasi merupakan bentuk penyelidikan
yang memungkinkan auditor memperoleh informasi secara langsung dari pihak ketiga
yang bebas.
4. Permintaan
keterangan
Permintaan keterangan merupakan prosedur
audit yang dilakukan dengan meminta keterangan secara lisan. Bukti audit yang
dihasilkan dari prosedur ini adalah bukti lisan dan dokumenter.
5. Penelusuran
Dalam melaksanakan prosedur audit ini,
auditor melakukan penelurusan informasi sejak mula-mula data tersebut direkam
pertama kali dalam dokumen, dilanjutkan dengan pelacakan pengolahan data tersebut
dalam proses akuntansi.
6. Pemeriksaan
dokumen pendukung.
Pemeriksaan
dokumen pendukung merupakan prosedur audit yang meliputi:
·
Inspeksi
terhadap dokumen-dokumen yang mengdukung suatu transaksi atau data keuangan
untuk menentukan kewajaran dan kebenarannya.
·
Pembandingan dokumen tersebut dengan
catatan akuntansi yang berkaitan.
7. Perhitungan
Perhitungan fisik terhadap sumber daya
berwujud seperti kas dan pertanggungjawaban semua formulir bernomor urut
tercetak.
8. Scanning
Scanning merupakan review secara cepat
terhadap dokumen, catatan dan daftar untuk mendeteksi unsur-unsur yang tampak
tidak biasa yang memerlukan penyelidikkan lebih mendalam.
9. Pelaksanaan
ulang
Prosedur audit ini merupakan pengulangan
aktivitas yang dilaksanakan oleh klien. Umumnya pelaksanaan ulang diterapkan
pada perhitungan dan rekonsiliasi yang telah dilakukan oleh klien.
10. Teknik
audit berbantuan komputer (computer-assisted audit techniques)
Bilamana catatan akuntansi klien
diselenggarakan dalam media elektronik, auditor perlu menggunakan teknik audit
berbentuan komputer dalam menggunakan berbagai prosedur audit yang dijelaskan
diatas. .
- Sifat dan jenis Bukti Audit
1. Bukti pendukung laporan keuangan (Data Akuntansi)
Data akuntansi berupa jurnal, buku besar, dan buku
pembantu, serta buku pedoman akuntansi, memorandum, dan catatan tidak resmi,
seperti daftar lembaran kerja yang mendukung alokasi biaya, perhitungan dan rekonsiliasi
secara keseluruhan.
·
Pengendalian
Intern Sebagai Bukti
Pengendalian intern yang dibentuk dalam setiap kegiatan perusahaan dapat digunakan untuk mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi. Auditor harus mengetahui bahwa klien telah merancang pengendalian intern dan telah melaksanakannya dalam kegiatan usahanya setiap hari, hal ini merupakan bukti yang kuat bagi auditor mengenai keandalan informasi yang dicantumkan dalam laporan keuangan.
Pengendalian intern yang dibentuk dalam setiap kegiatan perusahaan dapat digunakan untuk mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi. Auditor harus mengetahui bahwa klien telah merancang pengendalian intern dan telah melaksanakannya dalam kegiatan usahanya setiap hari, hal ini merupakan bukti yang kuat bagi auditor mengenai keandalan informasi yang dicantumkan dalam laporan keuangan.
·
Catatan
Akuntansi Sebagai Bukti
Auditor melakukan verifikasi terhadap suatu jumlah
yang tercantum dalam laporan keuangan, dengan melakukan penelusuran kembali
jumlah tersebut melalui catatan akuntansi. Dengan demikian, catatan akuntansi
merupakan bukti audit bagi auditor mengenai pengolahan transakasi keuangan yang
telah dilakukan oleh klien.
2. Bukti Penguat
Informasi penguat meliputi segala dokumen seperti cek,
faktur, surat kontrak, notulen rapat, konfirmasi, dan pernyataan tertulis dari
pihak yang mengetahui; informasi yang diperoleh auditor melalui permintaan
keterangan/mengajukan pertanyaan (inquiry), pengamatan (observasi), inspeksi
(inspection), dan pemeriksaan fisik (physical examination); serta informasi
lain yang dikembangkan oleh atau tersedia bagi auditor yang memungkinkannya
untuk menarik kesimpulan berdasarkan alasan yang kuat.
Jenis2 bukti penguat :
·
Bukti Fisik
Bukti fisik adalah bukti yang diperoleh dengan cara
inspeksi atau perhitungan aktiva berwujud. Digunakan untuk mengidentifikasi
sesuatu yang diperiksa, untuk menentukan kuantitas (eksistensi aktiva) dan
untuk menentukan kualitas/kondisi (penilaian). Memiliki tingkat keandalan yang
tinggi,contoh : kas, persediaan, aktiva tetap
·
Bukti Dokumenter
Bukti dokumenter adalah bukti yang terbuat dari kertas
bertuliskan huruf dan atau angka atau symbol-simbol dan lain – lain yang
diperoleh melalui pemeriksaan dokumen dan catatan klien untuk memperkuat
informasi yang disajikan dalam laporan keuanganMenurut sumbernya, bukti
dokumenter dibagi menjadi 3 golongan, yaitu:
1. Bukti yang dibuat oleh pihak luar yang bebas yang
dikirimkan langsung kepada auditor.
2. Bukti yang dibuat pihak luar yang bebas yang dismpan
dalam arsip klien.
3. Bukti yang dibuat dan disimpan dalam organisasi klien.
Bukti yang diperoleh dari luar (eksternal) umumnya
lebih dapat diandalkan dibandingkan dengan yang berasal dari dalam (interanal)
perusahaan klien. Tingkat keandalan bukti ini akan lebih lagi apabila dikirim
secara langsung kepada auditor oleh pihak luar.
·
Perhitungan
Sebagai Bukti (mathemathical evidence)
Penghitungan
kembali yang dilakukan oleh auditor dan membandingkannya dengan hasil
perhitungan yang dibuat oleh klien. Pengecekan kembali ini dimaksudkan untuk
menguji ketelitian klien dalam perhitungan.Perhitungan yang dilakukan sendiri
oleh auditor, dapat berupa:
1.
Footing,
yaitu pembuktian ketelitian penjmlahan vertikal.
2.
Cross-footing,
yaitu pembuktian ketelitian penjumlahan horizontal.
3.
Pembuktian
ketelitian perhitungan biaya depresiasi.
4.
Pembuktian
ketelitian penentuan taksiran kerugian piutang usaha, laba per saham yang
beredar, taksiran pajak perseroan, dan lain-lain.
·
Bukti
Lisan
Dalam rangka mengumpulkan bukti, auditor banyak mengajukan
pertanyaan kepada klien terutama para manajer. Jawaban lisan yang diperoleh
dari pertanyaan tersebut merupakan tipe bukti lisan. Kurang dapat diandalkan
dan membutuhkan bukti penguat lainnya.
·
Perbandingan
(analitycal evidence)
Untuk menentukan akun atau transaksi yang akan
dipisahkan guna penyelidikan yang lebih intensif, auditor melakukan analis
terhadap perbandingan setiap aktiva, utang, penghasilan, dan biaya dengan saldo
yang berkaitan dalam tahun sebelumnya.bukti diperoleh melalui penggunaan
perbandingan dan hubungan untuk melihat ada tidaknya indikasi salah saji
material, tingkat keandalan bergantung pada data yang digunakan,contoh
pembandingan saldo atau rasio dengan data tahun lalu dan budget & rata-rata
industri
·
Confirmation
evidence. Jawaban tertulis/lisan dari pihak ketiga yang independen yang
memverifikasi kecermatan informasi tertentu yang diminta auditor, informasi bersifat
faktual, memiliki tingkat keandalan yang tinggi. Contoh : konfirmasi bank,
piutang, utang.
·
Pernyataan
tertulis (written representation)
Pernyataan tertulis (written representations) adalah
pernyataan yang dibuat dan ditanda tangani oleh orang yang bertanggung jawab
dan mengetahui mengenai sesuatu hal yang perlu ditegaskan. Jenis bukti ini
dapat dibedakan dengan konfirmasi dalam hal bahwa bukti ini dapat berasal dari
dalam atau dari luar perusahaan. Selain itu bukti ini mungkin lebih bersifat
subjektif atau pendapat pribadi seseorang mengenai sesuatu hal daripada
informasi yang sebenarnya. Contoh : surat pernyataan manajemen klien
Auditor diharuskan oleh GAAS untuk mendapatkan
pernyataan tertulis dari manajemen untuk memenuhi standar pekerjaan lapangan.
·
Bukti dari
Spesialis
Spesialis adalah
seorang atau perusahaan yang memiliki keahlian atau pengetahuan khusus dalam
bidang selain akuntansi dan auditing. Pada umumnya spesialis yang digunakan
oleh auditor bukan orang atau perusahaan yang mempunyai hubungan dengan klien.
Penentuan persyaratan keahlian dan nama baik spesialis sepenuhnya berada
ditangan auditor. Jika auditor menerima hasil penemuan spesialis sebagai bukti
audit yang kompeten, hasil kerja spesialis tersebut tidak perlu disebut dalam
laporan auditor yang berisi pendapat wajar. Jika auditor puas dengan hasil
penemuan spesialis, dan jika ia memberikan pendapat selain pendapat wajar, maka
ia dapat menunjukkan hasil pekerjaan spesialis tersebut untuk mendukung alasan
tidak diberikan pendapat wajar dalam laporan auditnya.
- Dokumentasi Bukti Audit (Kertas Kerja Audit)
Kertas kerja audit adalah catatan yng diselenggarakan
auditor mengenai : prosedur audit yang ditempuh, pengujian yang dilakukan,
informasi yang diperoleh, dan kesimpulan yang dibuat.
Manfaat utama :
1. Penunjang utama laporan audit
2. Dasar bagi supervisi
3. Dasar bagi perencanaan
a) Pedoman pokok isi kertas kerja, memuat :
·
Bukti yang
menunjukkan bahwa audit telah dilaksanakan sesuai standar auditing
·
Bukti yang
menunjukkan bahwa laporan keuangan dan informasi lainnya yang dilaporkan telah
sesuai dengan catatan klien
·
Penjelasan
mengenai keputusan yang diambil auditor terhadap pengecualian
·
Komentar/kesimpulan
mengenai aspek lainnya
b)
Kuantitas
dan Bentuk
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kuantitas, bentuk, isi :
-
Sifat dan tujuan
penugasan
-
Sifat laporan
audit
-
Sifat laporan
keuangan, daftar2 atau informasi lain yang diperlukan dalam pembuatan
laporannya
-
Sifat dan
kondisi catatan klien
-
Tingkat resiko pengendalian
-
Kebutuhan2
tertentu seperti untuk supervisi dan review
c)
Filtlintg
·
Permanent
file : memuat data yang bersifat historis dan kontinu
-
Copy
dokumen penting
-
Informasi
mengenai penilaian struktur internal control
-
Hasil
analytical prosedur
·
Current
file : semua berkas yang dibuat dan digunakan untuk tahun buku yang bersangkutan
-
audit
program
-
informasi
umum
-
working
trial balance
-
lead
schedule
dokumen akhir hasil audit harus dalam tertulis atau soft copy dalam file?
BalasHapusssumbernya mana ya?
BalasHapusssumbernya mana ya?
BalasHapus