BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Siklus Hidup Produk
Siklus hidup produk adalah
suatu konsep penting yang memberikan pemahaman tentang dinamika kompetitif
suatu produk. Seperti halnya dengan manusia, suatu produk juga memiliki siklus
atau daur hidup. Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini yaitu suatu
grafik yang menggambarkan riwayat produk sejak diperkenalkan ke pasar sampai
dengan ditarik dari pasar . Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini
merupakan konsep yang penting dalam pemasaran karena memberikan pemahaman yang
mendalam mengenai dinamika bersaing suatu produk. Konsep ini dipopulerkan
oleh levitt (1978) yang kemudian penggunaannya dikembangkan dan diperluas oleh
para ahli lainnya.
- Tahap – Tahap Dalam Siklus Hidup Produk
Ada berbagai pendapatan mengenai tahap –
tahap yang ada dalam Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) suatu produk. Ada
yang menggolongkannya menjadi introduction, growth, maturity, decline dan
termination. Sementara itu ada pula yang menyatakan bahwa keseluruhan tahap –
tahap Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) terdiri dari introduction
(pioneering), rapid growth (market acceptance), slow growth (turbulance),
maturity (saturation), dan decline (obsolescence). Selain itu ada juga pendapat yang mengkategorikannya ke
dalam
tahap introduction, growth, maturity, saturation, dan decline. Meskipun demikian pada umumnya yang digunakan adalah penggolongan ke dalam empat tahap, yaitu introduction, growth, maturity dan decline.
tahap introduction, growth, maturity, saturation, dan decline. Meskipun demikian pada umumnya yang digunakan adalah penggolongan ke dalam empat tahap, yaitu introduction, growth, maturity dan decline.
Menurut Basu
Swastha (1984:127-132), daur hidup produk itu di bagi menjadi empat tahap,
yaitu :
- Tahap Perkenalan (introduction).
Pada tahap ini,
barang mulai dipasarkan dalam jumlah yang besar walaupun volume penjualannya
belum tinggi. Ciri-ciri umum tahap ini adalah
penjualan yang masih rendah, volume pasar berkembang lambat (karena tingginya
market resistance), persaingan yang masih relatif kecil, tingkat kegagalan
relatif tinggi, masih banyak dilakukan modifikasi produk dalam pengujian dan
pengembangannya (karena problem yang timbul tidak seperti yang diramalkan dan
mungkin pula disebabkan pemahaman yang keliru tentang pasar), biaya produksi
dan pemasaran sangat tinggi, serta distribusi yang masih terbatas.
Permintaan dalam tahap ini datang dari core market, yaitu konsumen
yang mempunyai dana berlebih dan mencari produk yang benar-benar diinginkannya.
Oleh karena harga produk baru biasanya tinggi (karena belum diproduksi secara
massal, secara efisien, dan untuk menutup biaya riset dan pengembangan serta
biaya promosi), maka konsumen seperti inilah yang dituju oleh produsen. Laba
masih sangat rendah (bahkan merugi) karena besarnya biaya pemasaran (terutama
promosi) dan biaya lainnya, sementara penjualan masih
rendah. Pada tahap ini promosi difokuskan pada usaha membangun permintaan awal (primary demand) yaitu permintaan pada kelas produk (product class), bukan pada merek produk. Produk baru juga biasanya menimbulkan masalah distribusi, karena seringkali wholesaler dan retailer tidak bersedia menanggung risiko untuk menjual produk baru. Dengan demikian, biaya promosi menjadi sangat tinggi karena selain ditujukan untuk menginformasikan konsumen akhir tentang keberadaan produk, juga untuk menarik minat distributor.
rendah. Pada tahap ini promosi difokuskan pada usaha membangun permintaan awal (primary demand) yaitu permintaan pada kelas produk (product class), bukan pada merek produk. Produk baru juga biasanya menimbulkan masalah distribusi, karena seringkali wholesaler dan retailer tidak bersedia menanggung risiko untuk menjual produk baru. Dengan demikian, biaya promosi menjadi sangat tinggi karena selain ditujukan untuk menginformasikan konsumen akhir tentang keberadaan produk, juga untuk menarik minat distributor.
- Tahap pertumbuhan (growth).
Dalam tahap
pertumbuhan ini, penjualan dan laba akan meningkat dengan cepat. Karena
permintaan sudah sangat meningkat dan masyarakat sudah mengenal barang bersangkutan,
maka usaha promosi yang dilakukan oleh perusahaan tidak seagresif tahap
sebelumnya. Di sini pesaing sudah mulai memasuki pasar sehingga persaingan
menjadi lebih ketat. Cara lain yang dapat dilakukan untuk memperluas dan
meningkatkan distribusinya adalah dengan menurunkan harga jualnya. Tahap ini sendiri dapat dibedakan menjadi dua kelompok,
yaitu :
·
Rapid Growth
Tahap
rapid growth ini ditandai dengan melonjaknya tingkat penjualan perusahaan
dengan cepat karena produk telah diterima dan diminta oleh pasar. Tidak semua
produk baru dapat mencapai tahap ini, bahkan tidak sedikit produk baru yang
gagal di tahap awal. Namun jika produk baru itu berhasil, sesuai dengan
kebutuhan konsumen, maka keadaan ini akan menarik pesaing untuk memasuki
industry tersebut dengan produk tiruan. Oleh karena itu, penyesuaian produk
seringkali dilakukan pertama kali di tahap ini Seiring dengan meningkatnya
penjualan, laba juga meningkat karena biaya produk menjadi murah akibat
efisiensi produksi dan kurva pengalaman (learning curve). Di samping itu biaya
promosi juga dibebankan pada volume yang lebih besar. Sedangkan untuk
distribusi, akan semakin banyak outlet yang diperlukan, sehingga penambahan
retailer akan menjadi kebutuhan perusahaan. Pada tahap ini outlet akan mudah
didapat oleh perusahaan karena banyak retailer yang tertarik dengan keuntungan
dari kesuksesan produk baru ini. Namun situasi ini juga dipengaruhi oleh
intensitas persaingan. Semakin kuat intensitasnya, maka para retailer tidak
akan mampu menangani setiap lini produk yang ditawarkan kepada mereka.
·
Slow Growth
Pada
tahap ini penjualan masih meningkat, namun dengan pertumbuhan yang semakin
menurun. Sebagian besar pasar telah dijangkau, karena produk perusahaan telah
digunakan oleh mayoritas konsumen. Situasi ini akan menyebabkan perusahaan
mulai memperbarui produknya agar dapat mempertahankan penjualannya. Pada
umumnya dilakukan usaha modifikasi produk dengan menyempurnakan model (style
improvement) guna memantapkan posisi produknya di pasar. Laba akan semakin
sulit diperolehp erusahaan dan penyalur karena persaingan harga akan cenderung
menyebabkan penurunan harga. Pesaing semakin banyak yang keluar dari pasar
disebabkan oleh semakin berkurangnya keuntungan/daya tarik industri.
- Tahap kedewasaan (maturity)
Pada
tahap kedewasaan ini kita dapat melihat bahwa penjualan masih meningkat dan
pada tahap berikutnya tetaP. Tahap
ini ditandai dengan tercapainya titik tertinggi dalam penjualan perusahaan.
Normalnya tahap ini merupakan tahap terlama dalam PLC. Hal ini disebabkan pada
tahap ini pemenuhan inti kebutuhan oleh produk yang bersangkutan tetap ada.
Sebagian besar produk yang ada saat ini berada dalam tahap ini, karena itu
sebagian besar strategi pemasaran ditujukan untuk produk-produk dalam tahap
ini. Strategi pemasaran kreatif yang digunakan untuk memperpanjang daur hidup
suatu produk disebut innovative maturity.
Penjualan dalam tahap ini sangat sensitif terhadap perubahan
perekonomian. Pasar semakin tersegmentasi, sehingga untuk masing-masing segmen
diperlukan promosi yang berbeda dengan lainnya. Umumnya tahap ini terdiri dari
tiga tingkatan. Tingkat pertama disebutgrowth
maturity, yaitu pertumbuhan penjualan mulai berkurang yang disebabkan
oleh dewasanya distribusi. Tidak ada lagi saluran distribusi baru yang bisa
ditambah. Dalam tingkat kedua, stable maturity, penjualan menjadi mendatar yang
disebabkan oleh jenuhnya pasar. Sebagian konsumen potensial telah mencoba
produk baru yang ditawarkan perusahaan. Pada tingkat ketiga, decaying maturity,
penjualan mulai menurun dan konsumen mulai bergerak ke produk lain atau produk substitusi.
penjualan mulai menurun dan konsumen mulai bergerak ke produk lain atau produk substitusi.
Menurunnya laju pertumbuhan penjualan mengakibatkan
kelebihan kapasitas dalam industri. Hal ini kemudian menyebabkan persaingan
menjadi sangat ketat dan intensif. Para pesaing akan lebih sering menurunkan
harga, memberikan diskon besar-besaran ataupun mengobral produknya. Harga akan
semakin turun, penjualan tukar tambah mulai mendominasi, dan berbagai upaya
dilakukan untuk mengikat pembeli dan penyalur. Dana riset dan pengembangan ditambah
untuk menemukan produk baru. Semuanya ini akhirnya menyebabkan semakin
menyusutnya laba. Pada tahap ini tidak ada celah lagi yang bisa dimasuki
pendatang baru. Pesaing yang lemah akan tersingkir dari pasar, dan secara
berangsur-angsur industri hanya akan terdiri dari perusahaan yang mapan.
Distribusi fisik menjadi semakin kompleks dan mahal. Produk
sangat banyak tersedia di pasar. Jumlah outlet yang menjual produk perusahaan
juga bervariasi sehingga akan memakan waktu dan biaya untuk memastikan bahwa tiap
outlet telah memiliki produk terbaru perusahaan, mempunyai suku cadang yang
cukup untuk reparasi produk sekarang, dan melakukan penjualan tukar tambah
untuk produk yang lama. Faktor ini mendorong usaha promosi diubah dari
periklanan ke personal selling dan sales promotion yang ditujukan kepada
distributor.
- Tahap kemunduran (decline)
Hampir semua
jenis barang yang dihasilkan oleh perusahaan selalu mengalami kekunoan atau
keusangan dan harus di ganti dengan barang yang baru. Dalam tahap ini, barang
baru harus sudah dipasarkan untuk menggantikan barang lama yang sudah kuno.
Meskipun jumlah pesaing sudah berkurang tetapi pengawasan biaya menjadi sangat
penting karena permintaan sudah jauh menurun.
Penurunan penjualan ini disebabkan oleh faktor-faktor seperti perubahan selera
pasar, produk substitusi diterima konsumen (baik dan dalam negeri maupun dan
luar negeri), dan perubahan teknologi. Perusahaan akan mengeksploitasi
produknya sebelum memutuskan untuk menghapusnya dan jajaran lini produk yang
ditawarkan. Semuanya ini mengakibatkan menghebatnya persaingan harga, kelebihan
kapasitas, dan laba perusahaan menghilang. Namun produk yang memasuki tahap
decline bukan berarti sudah tidak menguntungkan lagi. Ada kemungkinan justru
menguntungkan bagi perusahaan yang masih bertahan di pasar, karena dapat
memanfaatkan sisa-sisa konsurnen yang sudah ditinggalkan pesaing. Pada tahap
ini produk hanya akan memenuhi kebutuhan pasar inti, sehingga konsumen
cenderung spesialis.
Apabila barang
yang lama tidak segera ditinggalkan tanpa mengganti dengan barang baru, maka
perusahaan hanya dapat beroperasi pada pasar tertentu yang sangat terbatas.
Alternatif-alternatif yang dapat dilakukan oleh manajemen pada saat penjualan
menurun antara lain:
a. Memperbarui barang (dalam arti fungsinya).
b. Meninjau kembali dan memperbaiki program pemasaran
serta program produksinya agar lebih
efisien.
c. Menghilangkan ukuran, warna, dan model yang kurang
baik.
d. Menghilangkan sebagian jenis barang untuk mencapai
laba optimum pada barang yang sudah ada.
e. Meninggalkan sama sekali barang tersebut.
f. Menambah
investasi agar dapat mendominasi atau menempati
posisi persaingan yang baik.
posisi persaingan yang baik.
g. Mencari
pasar baru.
h. Tetap pada
tingkat investasi perusahaan saat ini sampai
ketidakpastian industri dapat diatasi.
ketidakpastian industri dapat diatasi.
i.
Harvesting
strategy untuk mewujudkan pengembalian uang tunai
dengan cepat.
dengan cepat.
- Strategi Pemasaran Dalam Siklus Hidup Produk
Dalam keempat
tahap dari analisa Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini memiliki
beberapa strategi (Kotler 1997) yaitu :
- Tahap Perkenalan (Introduction)
Strategi
pemasaran pada tahap ini ditujukan untuk membangun kesadaran akan produk secara
meluas dan mendorong konsumen untuk mencoba. Atau
dengan kata lain adalah menciptakan primary demand (permintaan untuk produk
baru). Untuk kepentingan ini produk biasanya didesain dengan model yang
terbatas guna menghindari terjadinya kebingungan pada calon pembeli dan
memudahkan mereka mengenal ciri produk dengan cepat.
a.
Strategi peluncuran cepat (rapid
skimming strategy)
Peluncuran
produk baru pada harga tinggi dengan tingkat promosi yang tinggi. Perusahaan
berusaha menetapkan harga tinggi untuk memperoleh keuntungan yang mana akan
digunakan untuk menutup biaya pengeluaran dari pemasaran. Cara ini biasanya dipakai untuk mempercepat laju
penerobosan pasar. Strategi ini akan berhasil jika sebagian besar pasar belum
mengetahui keberadaan produk, konsumen bersedia membayar pada harga berapa pun,
dan perusahaan menghadapi pesaing potensial serta ingin membangun preferensi
pada mereknya.
b.
Strategi peluncuran lambat (slow
skimming strategy)
Merupakan
peluncuran produk baru dengan harga tinggi dan sedikit promosi. Harga tinggi
untuk memperoleh keuntungan sedangkan sedikit promosi untuk menekan biaya
pemasaran. Strategi ini akan berhasil jika
besarnya pasar terbatas, sebagian besar konsumen mengetahui keberadaan produk,
konsumen mau membeli dengan harga tinggi, dan pesaing potensial belum muncul.
c.
Strategi penetrasi cepat (rapid
penetration strategy)
Merupakan
peluncuran produk pada harga yang rendah dengan biaya promosi yang besar. Strategi ini menjanjikan penetrasi pasar yang paling
cepat dan pangsa pasar yang paling besar. Strategi ini akan berhasil jika
pasar sangat luas, konsumen belum mengetahui keberadaan produk, konsumen sangat
peka terhadap harga, dan terdapat indikasi persaingan potensial yang besar.
d.
Strategi penetrasi lambat (slow
penetration strategy)
Merupakan
peluncuran produk baru dengan tingkat promosi rendah dan harga rendah. Harga rendah ini dapat mendorong penerimaan produk
yang cepat dan biaya promosi yang rendah. Keberhasilan strategi ini biasanya
harus didukung dengan pasar yang sangat luas, konsumen mengetahui keberadaan
produk, konsumen peka terhadap harga, dan persaingan potensial sangat rendah.
Lamanya
tahap pengenalan ini sangat ditentukan oleh karakteristik produk seperti
differential advantage dibandingkan produk produk lain yang eksis di pasar,
usaha-usaha edukasional yang dibutuhkan, kadar sifat/corak baru suatu produk
(degree of newness), dan komitmen sumber daya pihak manajemen terhadap
item/aspek baru tersebut. Biasanya yang diharapkan adalah
periode pengenalan yang singkat, sehingga pengaruh negatif terhadap penerimaan
dan aliran kas dapat dikurangi. Demikian pula halnya dengan ketidakpastian
terhadap produk baru tersebut diharapkan dapat ditekan.
- Tahap Pertumbuhan (Growth)
·
Rapid Growth
Strategi
pemasaran pada tahap ini ditujukan terutama untuk membangun pasar yang kuat dan
mengkhususkan distribusi. Mutu produk ditingkatkan dan lini produk diperluas
untuk menarik segmen pasar baru. Selain lini produk, lini harga juga digunakan
untuk memuaskan selera berbagai segmen, mulai dari harga rendah sampai dengan
harga premi. Sementara itu promosi ditekankan untuk membangun preferensi merek
(selective demand). Periklanan dititikberatkan pada media massa untuk memaksimumkan
jangkauan penginformasian produk. Pemasar juga harus terus mengumpulkan
informasi tentang kegiatan persaingan dan mencari segmen pasar baru karena
peluang di pasar yang ada sudah mulai berkurang dengan semakin banyaknya
pesaing yang muncul.
Bentuk-bentuk
strategi yang dapat dilakukan pada tahap ini antara lain meliputi
a.
Meningkatkan kualitas produk serta menambahkan keistimewaan produk baru
dan gaya yang lebih baik.
b.
Perusahaan menambahkan model – model baru dan produk – produk penyerta
(yaitu, produk dengan berbagai ukuran, rasa, dan sebagainya yang melindungi
produk utama)
c.
Perusahaan memasuki segmen pasar baru.
d.
Perusahaan meningkatkan cakupan
distribusinya dan memasuki saluran distribusi yang baru.
e.
Perusahaan beralih dari iklan
yang membuat orang menyadari produk (product awareness advertising) ke iklan
yang membuat orang memilih produk (product preference advertising)
f.
Perusahaan menurunkan harga untuk
menarik pembeli yang sensitif terhadap harga dilapisan berikutnya.
·
Slow Growth
Strategi pemasaran pada tahap ini sebagian besar
difokuskan untuk memperkuat dan mempertahankan posisi pasar serta membangun
kesetiaan konsumen dan penyalui. Dengan semakin banyaknya pesaing yang keluar
dari pasar maka intensitas persaingan menjadi berkurang. Jumlah produk di pasar
juga berkurang, selain akibat semakin terdesaknya produk tiruan yang gagal,
juga disebabkan oleh lini produk perusahaan yang menyusut karena produsen dan penyalur
menghilangkan item yang prestasinya jelek. Harga menjadi alat persaingan.
Selain untuk rnempertahankan konsumen agar tetap membeli, alasan harga kini
menjadi alat untuk bersaing karena pasar sudah jenuh dan tidak tertarik lagi dengan
promosi perusahaan. Penyalur menjadi semakin penting karena produk yang selalu
tersedia pada tingkat eceran akan dapat memberikan penghasilan secara teratur.
Dengan demikian promosi akan bergeser dari konsumen ke penyalur. Di samping itu
usaha untuk memberikan pelayanan purna beli (servis dan suku cadang) juga
semakin meningkat. Intelijen pemasaran mulai memfokuskan pada peningkatan
produk, mencari peluang di pasar baru, serta perbaikan dan penyegaran tema
promosi.
- Tahap Kedewasaan (Maturity)
Strategi yang dapat
dilakukan pada tahap ini :
a. Modifikasi pasar
1) Memperluas jumlah pemakai
merk
2)
Meningkatkan tingkat pemakaian per pemakai
Volume = jumlah pemakai merk x
tingkat pemakaian per pemakai
Jumlah pemakai merk
dapat diperluas dengan cara :
·
Mengubah orang
bukan pemakai
·
Memasuki segmen
pasar baru
·
Memenangkan
pelanggan pesaing.
Strategi untuk meningkatkan tingkat pemakaian per pemakai:
·
Penggunaan lebih
sering
·
Lebih banyak
pemakaian per peristiwa
·
Penggunaan baru dan
lebih bervariasi
b.
Modifikasi produk
·
Peningkatan kualitas (quality improvement) bertujuan
meningkatkan kemampuan produk, misalnya daya tahan, kecepetan, dan kinerja
produk. Strategi ini efektif jika mutu
produk memang masih bisa ditingkatkan, konsumen peka terhadap mutu produk, dan
konsumen percaya bahwa mutu yang lebih tinggi akan memberikan manfaat yang
lebih tinggi.
·
Peningkatan keistimewaan (feature improvement) bertujuan untuk menambahkan ciri-ciri baru pada produk
seperti ukuran, berat, bahan pokok baru, bahan pelengkap, dan sebagainya.
Kebaikan dari strategi ini adalah meningkatkan image perusahaan sebagai pemimpin
pasar yang progresif, dapat merebut kesetiaan segmen pasar tertentu, memberikan
publisitas cuma-cuma bagi perusahaan, mendorong antusiasme pada wiraniaga dan distributor,
serta perubahan tersebut dapat dilakukan denganf leksibel tanpa tambahan biaya.
Namun kelemahan terbesar dari strategi ini adalah mudah ditiru, terlebih lagi
apabila perubahan tersebut tidak memberikan manfaat yang permanen.
·
Peningkatan gaya (style improvement) bertujuan untuk menambah daya tarik estetika produk
seperti model, warna, kemasan dan lain – lain. Keuntungan dari strategi ini adalah terciptanya identitas
yang khas di pasar serta kesetiaan konsumen pada merek. Namun strategi ini juga
mempunyai masalah selain keuntungan di atas, yaitu sulit mengetahui kelompok
orang yang menyukai model baru dan biasanya model baru menghilangkan model lama
yang sudah diterima (style loyalty) sehingga perusahaan dapat menghadapi risiko
kehilangan konsumen yang terlanjur menyukai model lama
c.
Modifikasi bauran pemasaran (marketing mix) dimana
perusahaan bertujuan untuk mempertahankan pangsa
pasar dari pesaing dan menjaga kelompok produk (product category) dari serangan
produk substitusi. Bentuk strategi ini adalah berupa modifikasi bauran
pemasaran untuk memperoleh tambahan penjualan. Strategi bertahan ini lebih
menitikberatkan pada penekanan/pengurangan biaya produksi dan menghilangkan
kelemahan produk. Distributor memainkan peranan penting untuk strategi ini,
sebab tingkat penjualan yang mereka peroleh dipengaruhi oleh usaha promosi
perusahaan untuk mendorong distributor tetap setia pada perusahaan. Di samping
itu, karena promosi berkurang keefektifannya, maka penentuan harga menjadi
bentuk lain dari promosi. Walaupun usaha promosi ditujukan untuk mempertahankan
kesetiaan produk pada konsumen dan distributor, penekanannya akan lebih cenderung
lebih berat pada distributor. Meskipun merupakan alternatif strategi yang baik
pada tahap kedewasaan, strategi ini mempunyai kelemahan pokok yaitu sangat
mudah ditiru pesaing, terutama jika yang dilakukan adalah potongan harga,
peningkatan aktivitas pelayanan, dan distribusi massal. Keuntungan yang
diperoleh pun tidak banyak, karena setiap tindakan yang dilakukan perusahaan
akan mendapat reaksi dari pesaing.
d.
Menggunakan
take-off strategy yang mana marupakan salah satu strategi yang digunakan untuk
mencapai fase penerimaan konsumen baru, strategi ini dapat memperbaharui
pertumbuhan pada saat produk masuk dalam kematangan.
- Tahap Penurunan (Decline)
Penjualan
perusahaan yang semakin bergerak ke arah penurunan merupakan gejala tahap
decline dalam PLC. Penurunan penjualan ini disebabkan oleh faktor-faktor
seperti perubahan selera pasar, produk substitusi diterima konsumen (baik dan
dalam negeri maupun dan luar negeri), dan perubahan teknologi. Perusahaan akan
mengeksploitasi produknya sebelum memutuskan untuk menghapusnya dan jajaran
lini produk yang ditawarkan. Semuanya ini mengakibatkan menghebatnya persaingan
harga, kelebihan kapasitas, dan laba perusahaan menghilang. Namun produk yang
memasuki tahap decline bukan berarti sudah tidak menguntungkan lagi. Ada
kemungkinan justru menguntungkan bagi perusahaan yang masih bertahan di pasar,
karena dapat memanfaatkan sisa-sisa konsurnen yang sudah ditinggalkan pesaing.
Pada tahap ini produk hanya akan memenuhi kebutuhan pasar inti, sehingga
konsumen cenderung spesialis.
Sejumlah
alternatif dapat dilakukan pada tahap akhir PLC ini. Namun perlu diperhatikan
bahwa pilihan alternatif haruslah didasarkan pada kekuatan dan kelemahan
perusahaan serta daya tarik industri bagi perusahaan. Alternatif-alternatif
tersebut di antaranya adalah :
- Menambah investasi agar dapat mendominasi atau menempati posisi persaingan yang baik.
- Mengubah produk atau mencari penggunaan/manfaat baru pada produk.
- Mencari pasar baru.
- Tetap pada tingkat investasi perusahaan saat ini sampai ketidakpastian industri dapat diatasi.
- Mengurangi investasi perusahaan secara selektif dengan cara meninggalkan konsumen yang kurang menguntungkan, tetapi menambah investasi untuk kelompok kecil konsumen yang masih setia dan menguntungkan.
- Harvesting strategy untuk mewujudkan pengembalian uang tunai dengan cepat.
- Meninggalkan bisnis tersebut dan menjual aset perusahaan.
Bolavita Merupakan Bandar Bola Online Terbesar di indonesia, yang menyediakan Promo Bonus Member baru & Cashback 10%..
BalasHapusBolavita Juga Menyediakan banyak game online seperti :
# Sabung Ayam
# Casino
# Togel
# Tangkas
# Wm Casino
# Play1628 (Slot)
# Tembak ikan
# Poker
Bila Anda Ingin bergabung bersama kami, Dapat hubungi :
Line : cs_bolavita
WA: 0812-2222-995
Telegram : 0812-2222-995
Daftar Secara gratis di http://159.89.197.59/register